Selasa, 03 November 2009

TOTIPOTENSI

Totipotensi

Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan. Kata sifat totipoten lebih banyak dipakai. Sel punca, termasuk zigot, memiliki kemampuan ini. Pada tumbuhan, sel meristem yang berada pada titik tumbuh juga memiliki kemampuan ini.
Kemampuan totipotensi dapat diubah dengan mengganti lingkungan hidup/tumbuh sel. Modifikasi osmotik, nutrisi, hormon, atau sumber energi yang dipaparkan pada sel dapat mengubah sifat ini menjadi pluripoten ("banyak potensi"), multipoten ("berbagai potensi"), atau unipoten ("tunggal potensi"). Sel yang pluripoten memiliki kemampuan berubah yang masih banyak, multipoten hanya beberapa, dan unipoten adalah bentuk sel yang telah terspesifikasi.
sifat totipotensi merupakan potensi pada setiap sel penyusun jaringan dewasa untuk mngadakan pmbelahan & membentuk individu baru. Jadi pd intinya,setiap sel pd jaringan dewasa dpt dbentuk menjadi suatu individu baru. Sedangkan teknik kultur jaringan sendiri merupakan salah satu cara dlm hal rekayasa genetika yg diilhami dr sifat totipotensi tsb.

Sejarah Budidaya Jaringan Tumbuhan



Tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah dimulainya pengetahuan kultur jaringan antara lain adalah:

• Orang yang melakukan kultur jaringan adalah Gottlieb Haberlant pada tahun 1902.

• Tahun 1904 Hannig melakukan kultur embrio pada tanaman cruciferae.

• Knudson berhasil mengecambahkan anggrek secara in vitro di tahun 1922, pada tahun yang sama Robbins mengkulturkan ujung akar secara in vitro.

• Gautheret, nobecourt dan White yang menemukan auxin dan telah berhasil membudidayakan kalus pada tahun 1939.

• Skoog dkk. telah menemukan sitokinin dan orang pertama yang sukses dalam melakukan kultur jaringan pada tahun 1939.

• Tahun 1940 Gautheret melakukan ku.ltur jaringan kambim secara in vitro pada tanaman Ulmus untuk study pembentukan tunas adventif.

• Tahun 1941 Penggunaan air kelapa untuk campuran media dalam kultur Datura oleh van Overbeek.

• Pembentukan tunas adventif pertama pada kultur tembakau secara in vitro oleh Skoog pada tahun 1944.

• Baru pada tahun 1946, tanaman lengkap pertama dapat dihasilkan dari eksplan kultur tunas ujung pada Lupinus dan Tropaeolum oleh Ball.

• Pada tahun 1950 Ball mencoba menanam jaringan kalus tanaman Sequoia sempervirens dan dapat menghasilkan organ.

• Muir berhasil menumbuhkan tanaman lengkap dari kultur sel tunggal pada tahun 1954.

• Tahun 1955 Miller dkk. Menemukan kinetin yang dapat memacu pembelahan sel.

• Produksi tanaman haploid pertama dihasilkan oleh Guha pada tahun 1964.

• Laminar air flow digunakan pertamakali pada akhir tahun 60-an.

• Power mencoba melakukan penyatuan (fusi) protoplas pertama kali pada tahun 1970.

• Baru pada tahun 1971 tanaman lengkap dihasilkan dari eksplan protoplas oleh Takebe.

• Untuk mendapatkan tanaman yang tahan penyakit, Larkin pada tahun 1981 mengadakan penelitian variasi somaklonal yang pertama kali.

• Salah satu cara untuk mendapatkan kultuvar unggul adalah dengan melakukan transformasi. Transformasi sel pertama dilakukan oleh Horch pada tahun 1984.

6 komentar: